Harapan merupakan keinginan akan suatu hal agar dapat terjadi. Harapan
berkaitan erat dengan masa depan. Manusia yang hidup tanpa harapan, berarti
manusia tersebut mati dalam hidup. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti
manusia itu mati dalam bidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai
harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing. Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha
dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan. Harapan berasal dari kata harap yang berarti
keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi, Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Penyebab munculnya harapan
Menurut kodratnya manusia
itu adalah mahluk sosial. Setiap
lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup. yakni di tengah
suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya.
Tidak ada satu
manusiapun yang luput
dari pergaulan hidup.
Ditengah-tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan
berkembang baik fisik/jasmani maupun
mental! spiritualnya. Ada dua hal
yang mendorong orang hidup bergaul
dengan manusia lain :
1. Dorongan Kodrat : kodrat adalah sifat dan pembawaan alamiah yang sudah
ada dalam diri manusia sejak ia diciptakan oleh Tuhan. Dalam diri
manusia masing-masing sudah terjelma
sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup
berrnasyarakat atau hidup bcrsama
dengan manusia lain. Dengan kodrat
ini, maka manusia mempunyai
harapan.
2. Dorongan Kebutuhan Hidup : manusia memiliki harapan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya baik jasmani maupun rohani. Dengan adanya dorongan kodrat
dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada
hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham Maslow, kebutuhan manusia itu adalah:
1. Kelangsungan
Hidup (Survival)
2. Keamanan
(Safety)
3. Hak dan
Kewajiban untuk Mencintai dan Dicintai (Be Loving and Loved)
4. Diakui
Lingkungan (Status)
5. Perwujudan
Cita-cita (Self-actualization)
Jadi, selama manusia ingin terus hidup, selama itu pula ia harus memiliki
harapan. Karena, tanpa harapan manusia tidak dapat hidup selayaknya manusia.
Do’a
Do'a berarti memohon sesuatu yang bermanfaat dan agar tercegah atau
terhindar dari sesuatu yang memudharatkan. Melalui do'a lah manusia memohon
kepada Tuhan agar harapannya dapat terwujud.
Kepercayaan
Kepercayaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengakuan, keyakinan,
dan kebenaran. Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau
meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita dengar ia
tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau
berita itu kurang dapat dipercaya.
Kepercayaan dibedakan atas :
1. Kepercayaan
pada diri sendiri
2. Kepercayaan
pada orang lain
3. Kepercayaan
pada pemerintah
4. Kepercayaan
pada Tuhan
Berikut usaha untuk meningkatkan kepercayaan pada Tuhan :
1. Menigkatkan
ketaqwaan dengan meningkatkan ibadah.
2.
Meningkatkan pengabdian kita pada masyarakat.
3.
Meningkatkan kecintaan terhadap sesama manusia dengan saling menolong, dsb.
4. Menghindari
pengumpulan harta yang berlebihan.
5. Menekan
perasaan negatif seperti iri, dengki, dsb.
Kebenaran
Kebenaran sangat
penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti
khusus bagi hidupnya. Ia merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan
perasaan. Dalam tingkah
laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar mereka tidak mcnyimpang
dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa ketidakbenaran dalam bertindak , berucap
maupun bertindak dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya, seperti peribahasa
yang mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak percaya”,
karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat berakibat kegelisahan,
ketidakpastian, dan kedukaan.
Dalam agama
Budha ada ajaran yang
dinamakan “jalan utama
delapan ruang”. Yang isinya, agar setiap pemeluknya memiliki pandangan yang benar, perbuatan yang benar,
mata percaharian yang benar,
permatian yang benar, dan
konsentrasi yang benar.
Tujuan ajaran itu agar pemeluknya tidak mengalami duka, kegelisahan,dan ketidakpastian.
Ajaran kebenaran itu juga
kita temui dalam agama-agama lain.
Jelaslah bagi
kita, bahwa kebenaran atau benar merupakan
kunci kebahagiaan manusia.
Itulah sebabnya manusia selalu berusaha mencari mempertahankan, mernperjuangkan kebenaran.
Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya
“filsafat IImu, sebuah pengantar Populer
ada tiga teori kebenaran sebagai
berikut :
1) Teori
koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pemyataan dianggap benar bila
pemyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
Contoh : setiap
manusia akan mati. Paul
Manusia. Paul akan mati
2) Teori
korespondensi
Suatu teori
yang menjalankan bahwa
suatu pemyataan benar bila
materi pengetahuan yang
dikandung pemyataan itu berkorenponden(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan
tersebut.
Contoh : Jakarta
itu ibukota republik Indonesia
3) Teori
pragnatis
Kebenaran suatu pemyataan diukur dengan
kriteria apakah pemyataan
tersebut bersifat fungsional dalam
kehidupan praktis.
Dalam
berbagai jenis kebenaran tersebut yang
selalu diusahakan dan
dijaga ialah kebenaran dalam
bertindak, berbuat, berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab ketidakbenaran
dalam hal-hal itu
akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan nama
baiknya, sehingga orang tidak
mempercayainya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar