Kegelisahan
Kegelisahan merupakan kondisi perasaan seseorang dalam mengahadapi suatu
rintangan atau situasi tertentu. Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang
berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga
kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram
hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya,
tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Penyebab kegelisahan :
1. Gelisah
karena telah melakukan perbuatan dosa.
2. Gelisah
karena diasingkan.
3. Gelisah
karena takut kehilangan hak milik.
4. Gelisah
karena kurangnya persiapan dalam melakukan kegiatan.
Usaha menghilangkan kegelisahan :
1. Introspeksi
2. Bertabah
hati
3. Mengurangi
keburukan yang dapat menimbulkan kegelisahan
4. Berdo'a
kepada Tuhan
Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam
situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari
biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir
dalam ruang tertentu sambil
menundukkan kepala, memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan
tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung
atau sayu, malas bicara, dan lain-lain.
Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan
sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun
ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami
frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
Sigmund Freud
ahli psikoanalisa berpendapat,bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa
manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektit), kecemasan neorotik dan kecemasan
moril.
(a).
Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah
suatu pengalaman perasaan
sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya
adalah sikap kcadaan dalam lingkungan seseorang
yang mengancam untuk
meneelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari
sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan
untuk menjadi takut kalau ia
berada dekat dengan benda-benda
tertentu atau keadaan tertentu
dari lingkungannya.
Kenyataan yang
pernah dialami seseorang misalnya pernah terkejut waktu diketahui
dipakaiannya ada kecoa.
Keterkejutannya itu demikian
hebatnya, sehingga kecoa merupakan
binatang yang mencemaskan. Seseorang
wanita yang pernah diperkosa oleh sejumlah
pria yang tidak bertanggung
jawab, sering ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pernah memperkosanya. Kecnemasan
akibat dan kenyataan yang pemah
dialami sangat terasa
bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya.
Karena seseorang tidak mampu
mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian apa yang disebut stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi atau anak keeil dan sangat berkesan akan nampak
kembali pada waktu ia sudah
dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan
yang kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu ccmas bila berhadapan dengan
orang yang seusia ayahnya, tetapi ada
pula yang memberikan reaksi membalik
karena ia mendendam, maka
ia berusaha selalu untuk ganti berbuat
kejam sebagai pelampiasannya.
(b).
Kecemasan neorotis (syarat)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut
Sigmund Freud, kecemasan
ini dibagi tiga macam, yakni :
v Kecemasan yang
timbul karena penyesuaian
diri dcngan lingkungan. Kecemasan
timbul karena orang
itu takut akan
bayangannya scndiri, atau
takut akan id-nya sendiri, sehingga
menekan dan menguasai
ego. Kecemasan semacam
ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira
bahwa seseuatu yang
hebat akan terjadi.
v Bentuk ketakutan
yang tegang dan irrasional
(phobia). Bentuk khusus
dari phobia adalah, bahwa intensitet
ketakutan melebihi proporsi
yang sebenamya dan
obyek yang ditakutkannya. Misalnya
seorang gadis takut memegang benda
yang terbuat dari karet.
Ia tidak mengetahui sebab
ketakutan tersebut, setelah
dianalisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon karet oleh
ayahnya. satu untuk dia dan satu untuk adiknya.
Dalam suatu pertengkaran ia memecahkan
balon adiknya, sehingga ia
mendapat hukuman yang
keras dari ayahnya.
Hukuman yang didapatnya
dan perasaan bersalah menjadi
terhubung dengan balon
karet.
v Rasa takut
lain ialah rasa
gugup, gagap dan
sebagainya. Reaksi ini
munculnnya secara tiba-tiba tanpa
ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup
ini adalah perbuatan meredakan diri yang
bertujuan untuk membebaskan
seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat
menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun
ego dan superego melarangnya.
(c). kecemasan
moril
Kecemasan
moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap
pribadi memiliki bermacam-macam
emosi antara lain: iri, dendam,
dengki, marah, gelisah,
cinta, rasa kurang. Rasa iri,
benci, dengki, dendam itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan
konsep yang kurang sehat Oleh
karena itu sering alasan untuk iri, benci,
dengki itu kurang dapat
dipahami orang lain.
Sifat-sifat
seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan
merasa khawatir, takut,
cemas, gelisah dan
putus asa. Misalnya
seseorang yang merasa dirinya
kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan,
sementara itu ia pun tidak berprestasi
dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan.
Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan
moril.
Keterasingan
Keterasingan merupakan keadaan dimana seseorang dikucilkan dan dijauhi
oleh lingkungan dan orang sekitarnya. Keterasingan berasal
dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal
orang. sehingga kata
terasing berarti, tersisihkan
dari pergaulan, terpisahkan dari
yang lain. atau terpencil. Jadi kata
keterasingan berarti hal-hal yang
berkenaan dengan tersisihkan
dari pergaulan,terpencil atau
terpisah dari yang
lain.
Terasing atau keterasingan
adalah bagian hidup
manusia. Sebentar atau
lama orang pemah mengalami
hidup dalarn keterasingan,
sudah tentu dengan
sebab dan kadar
yang berbeda satu sarna lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima
atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang,
sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam
masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat diterima
atau tidak dapat dibenarkan itu selalu
menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya
bertentangan dengan atau
menyentuh nilai-nilai
kemanusiaan. Hal itu akan
merugikan harta, nama
baik, martabat, harga diri
orang lain. Karena itu orang
yang berbuat itu dibenci oleh masyarakat dan berada dalam
keterasingan. Perbuatan itu misalnya
mencuri, memperkosa, mengganggu
istri orang, menghina orang, sombong.
Faktor terjadinya keterasingan:
1. Internal : perilaku seseorang yang secara sadar
maupun tidak menyebabkan dirinya sendiri terasing. Seperti orang yang egois,
sombong, perfeksionis, dsb.
2. Eksternal : ketidakmampuan orang-orang lingkungan
sekitar individu dalam menerima perilakunya. Seperti mencuri, bertindak
kriminal, dsb.
Kesepian
Kesepian terjadi saat seseorang tidak memiliki teman atau memang dalam
keadaan menyendiri untuk menghilangkan suasana hati yang kacau. Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi
atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang. tidak
berteman. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian
bagian hidup manusia,
lama rasa sepi itu
bergantung kepada mental
orang dan kasus penyebabnya.
Ketidakpastiaan
Ketidakpastiaan merupakan perilaku yang tidak terarah dan tidak menentu
karena kurangnya konsentrasi. Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti
artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang
jelas. Ketidak pastian
artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan,
tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul
yangjelas. ltu semua adalah akibat
pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan
oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur,
apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima
rangsang-rangsang lain, sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh
rangsang-rangsang barn. Kalau toh ia dapat berpikir baik akan memakan waktu
yang cukup lama dan sukar. Mereka menampakkan tanda-tandaobsesi, phobia,
delusi, gerakan-gerakan gemetar,kehilangan pengertian,kehilangan kemampuan
untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab
orang tak dapat berpikir dengan pasti ialah :
Obsesi
merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang
terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau
sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang
yang ingin menjatuhkan dia.
2. Phobia
lalah rasa
ketakutan yang tak terkendali,tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian
tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
Adanya
keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak
disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4. Histeria
Adalah neorosa
jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang
menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang
lain.
5. Delusi
Menunjukkan pikiran
yang tidak beres,
karena berdasarkan suatu
keyakinan palsu. Tidak dapat
memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan
pengalaman. Delusi ini ada tiga
macam, yaitu :
Ø Delusi persekusi
: menganggap keadaan sekitamya
jelek. Seseorang yang
mengalami delusi persekusi tidak mau
mengenal tetangga kiri kanan
karena menganggap jelek.
Ø Delusi keagungan
: menganggap dirinya orang
penting dan besar.
Orang seperti itu biasanya
gila honnat Menganggap orang-orang
disekitamya sebagai orang-orang
tidak penting. Akhimya semua
orang menjauhi juga.
Ø Delusi melancholis : merasa
dirinya bersalah, hina,
dan berdosa. Hal
ini dapat mengakibatkan buyuten atau
dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan
otot-otot tak terkuasa lagi.
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.
Dengan sugesti diri orang dapat
juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang
mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang
karena halusinai orang merasa mendapat
tekanan-tekanan terhadap
dorongan-dorongan dasarnya, sehingga
dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan
itu menemukan sasarannya. Ini nampak
dalam perbuatan perbuatan
penderita. ( penderita
itu dapat menyadari perbuatan
itu, tetapi tidak dapat menahan
rangsang khayalan sendiri)
7. Keadaan Emosi
Dalam
keadaan tenentu seseorang sangat
berpengaruh oleh emosinya.
lni nampak pada keseluruhan pribadinya:
gangguan pada nafsu makan,
pusing-pusing, muka merah, nadi cepat,
keringat, tekanan darah
tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau
terlalu gembira dengan gerakan
lari-larian, nyanyian, ketawa
atau berbicara. Sikap ini dapat
pula berupa kesedihan menekan,
tidak bemafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau
berbicara, diam seribu bahasa,
tennenung, menyendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar