Selasa, 10 Oktober 2017

Mencari Rezeki dalam 75 Menit Tanpa Uang Sedikitpun


Dimulai dari jam 10:30 WIB dimulai briefing untuk memulai tantangan 75 menit mencari rezeki. Hal yang menarik dalam tantangan ini adalah kita tidak diberikan modal ataupun perlengkapan lain, tidak diperkenankan membawa dompet, kartu identitas, barang yang bisa dijual, dan hanya membawa badan saja. Dengan bermodalkan badan, dimulailah perjalanan mencari rezeki ini. Tujuan dari diadakannya tantangan ini adalah untuk mengetahui bagaimana rasanya mencari rezeki dari nol, tanpa modal dan tanpa barang yang bisa dijual.

Pertama, saya memulai dengan jalan kaki menelusuri jalanan di bawah terik matahari. Tidak ada warung ataupun toko yang bisa didatangi. Akhirnya ada pedagang nanas kaki lima, saya pun menawarkan diri kepada pedagang tersebut. Saya mulai dengan perkenalan diri dan menjelaskan tujuan saya untuk melakukan tantangan mencari rezeki ini. Setelah dijelaskan dengan berbagai cara akan tetapi percobaan pertama belum berhasil. Selanjutnya saya kembali menusuri jalanan dan akhirnya terdapat warung makan, kembali saya perkenalkan diri dan menjelaskan tujuan saya akan tetapi masih ditolak.

Kemudian saya melihat ada pedagang cireng di tepi jalan. Akhirnya saya mendatangi pedagang tersebut. Lalu kembali memperkenalkan diri dan tujuan tantangan ini, akan tetapi masih ditolak. Pedagang tersebut memberitahu kalau dia berdagang belum laku sama sekali, penjualan sedang sangat sepi. Akan tetapi beliau menawarkan satu plastik cireng dengan gratis. Saya sudah menolak tetapi tetap dibuatkan dan diberikan kepada saya dan meminta maaf karena belum dapat menawarkan pekerjaan. Akhirnya saya berterima kasih dan berpamitan kepada pedagang terssebut dengan membawa cireng satu bungkus.

Selanjutnya saya kembali menelusuri jalanan dan akhirnya menemukan warung. Disana saya kembali memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan tantangan lagi. Akan tetapi penjaga warung mengatakan bahwa semua persiapan sudah selesai dan tidak ada hal yang bisa dilakukan. Hingga akhirnya ditolak, tapi dengan spontan saya menawarkan satu bungkus cireng yang saya dapatkan sebelumnya. Dan penjaga warung tersebut menerima dan memberikan saya dua ribu rupiah. Uang ini merupakan uang pertama yang saya terima dalam tantangan ini.

Lalu kembali menelusuri jalanan, saya melihat ada toko penjual jok motor, disana saya kembali memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan saya lagi. Akan tetapi kembali ditolak lagi. Tak jauh dari sana terdapat penjual ketoprak, tapi kembali ditolak lagi. Setelah menelusuri jalan lagi, saya menghampiri sebuah toko laundry. Disana saya pun kembali memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan tantangan ini, tapi kembali ditolak. Bahkan diakhir kata, penjaga laundry tersebut hendak memberikan saya sumbangan. Tapi saya langsung tolak, karena saya bukanlah meminta sumbangan ataupun meminta-minta. Akhirnya pun saya kembali menelusuri jalanan yang terik lagi.


Tak jauh dari tempat laundry tersebut saya melihat tempat jual beli genteng bekas. Disana ada pemilik usaha tersebut, saya menghampiri beliau dan memperkenalkan diri. Beliau menanyakan identitas dan surat dari tantangan ini, tapi saya tidak dapat memberikan surat ataupun identitas karena memang tidak diperkenankan membawa barang tersebut. Tapi akhirnya saya diperkenankan masuk ke dalam tempat tersebut. Dan hal yang tidak terduga, saya diperbolehkan untuk bekerja disana.

Perkerjaan yang saya lakukan adalah menyuci genteng bekas dari tempat itu. Ukuran genteng yang relative besar dan berat ini harus saya gosok dan cuci hingga bersih untuk keperluan di cat ualng dan dijual kembali. Ini merupakan pertama kali saya bekerja kasar yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya diajari mulai dari mengabil peralatan, air, dan sabun. Kemudian diajarkan tahapan menyuci genteng bekas tersebut hingga menggosok dengan penuh tenaga. Karena genteng bekas ini sudah bertahun-tahun berada di atas atap, maka debu dan kotoran sudah menyerap dan sangat lekat di permukaan genteng tersebut.

Untuk menyuci genteng ini pun memerlukan saktu yang tidak sedikit untuk orang awam seperti saya. Bahkan dalam 30 menit, saya hanya bisa menyuci 4 buah genteng bekas. Bahkan tangan hingga lecet karena tergores permukaan genteng tersebut. Dengan sisa waktu yang terbatas, saya menyelesaikan 4 buah genteng lagi dengan lebih cepat. Dan akhirnya saya menyelesaikan total 8 genteng. Berhubung waktu sudah hampir habis, maka saya berpamitan dan mohon untuk kembali ke lokasi awal briefing. Dan akhirnya saya diberikan uang lima belas ribu rupiah dari pemilik usaha tersebut. Saya mengucapkan anyak terima kasih dan mendoakan agar usaha tersebut sukses selalu.

Saya pun kembali ke lokasi awal briefing dengan hati yang cukup senang. Dengan setengah berlari, saya kembali ke lokasi awal. Setelah kembali saya melihat penerima tantangan yang lain, ada yang mendapatkan hasil yang cukup banyak dan ada pula yang tidak mendapatkan apapun. Dan kamis semua saling bercerita pengalaman sesame penerima tantangan tersebut. Dan akhirnya, saya lolos dalam tantangan tersebut dengan memperoleh rezeki sebanyak tujuh belas ribu dalam 75 menit tanpa ada modal dan barang yang bisa dijual.


Hikmah yang dapat saya peroleh antara lain:
ü Kita harus selalu bersyukur kepada Tuhan atas segala kenikmatan yang kita peroleh
ü Kita harus membantu orang disekitar kita, baik yang kita kenal ataupun tidak
ü Kita tidak boleh mengeluh atas segala musibah dan cobaan yang kita terima, karena masih banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung kita saat ini
ü Kita tidak boleh merasa bahwa kita sudah lebih dari siapapun, karena masih banyak orang di luar sana yang lebih baik dari kita
ü Sepertinya saya bukan tipe orang pekerja kasar, maka saya harus lebih berusaha dan lebih bermanfaat bagi orang disekitar saya kapanpun dan dimanapun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar