Pertama, saya memulai
dengan jalan kaki menelusuri jalanan di bawah terik matahari. Tidak ada warung
ataupun toko yang bisa didatangi. Akhirnya ada pedagang nanas kaki lima, saya
pun menawarkan diri kepada pedagang tersebut. Saya mulai dengan perkenalan diri
dan menjelaskan tujuan saya untuk melakukan tantangan mencari rezeki ini.
Setelah dijelaskan dengan berbagai cara akan tetapi percobaan pertama belum
berhasil. Selanjutnya saya kembali menusuri jalanan dan akhirnya terdapat
warung makan, kembali saya perkenalkan diri dan menjelaskan tujuan saya akan
tetapi masih ditolak.
Kemudian saya melihat
ada pedagang cireng di tepi jalan. Akhirnya saya mendatangi pedagang tersebut.
Lalu kembali memperkenalkan diri dan tujuan tantangan ini, akan tetapi masih
ditolak. Pedagang tersebut memberitahu kalau dia berdagang belum laku sama
sekali, penjualan sedang sangat sepi. Akan tetapi beliau menawarkan satu
plastik cireng dengan gratis. Saya sudah menolak tetapi tetap dibuatkan dan
diberikan kepada saya dan meminta maaf karena belum dapat menawarkan pekerjaan.
Akhirnya saya berterima kasih dan berpamitan kepada pedagang terssebut dengan
membawa cireng satu bungkus.
Selanjutnya saya
kembali menelusuri jalanan dan akhirnya menemukan warung. Disana saya kembali
memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan tantangan lagi. Akan tetapi penjaga
warung mengatakan bahwa semua persiapan sudah selesai dan tidak ada hal yang
bisa dilakukan. Hingga akhirnya ditolak, tapi dengan spontan saya menawarkan
satu bungkus cireng yang saya dapatkan sebelumnya. Dan penjaga warung tersebut
menerima dan memberikan saya dua ribu rupiah. Uang ini merupakan uang pertama
yang saya terima dalam tantangan ini.
Lalu kembali menelusuri
jalanan, saya melihat ada toko penjual jok motor, disana saya kembali
memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan saya lagi. Akan tetapi kembali
ditolak lagi. Tak jauh dari sana terdapat penjual ketoprak, tapi kembali
ditolak lagi. Setelah menelusuri jalan lagi, saya menghampiri sebuah toko
laundry. Disana saya pun kembali memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
tantangan ini, tapi kembali ditolak. Bahkan diakhir kata, penjaga laundry
tersebut hendak memberikan saya sumbangan. Tapi saya langsung tolak, karena
saya bukanlah meminta sumbangan ataupun meminta-minta. Akhirnya pun saya
kembali menelusuri jalanan yang terik lagi.
Tak jauh dari tempat
laundry tersebut saya melihat tempat jual beli genteng bekas. Disana ada
pemilik usaha tersebut, saya menghampiri beliau dan memperkenalkan diri. Beliau
menanyakan identitas dan surat dari tantangan ini, tapi saya tidak dapat
memberikan surat ataupun identitas karena memang tidak diperkenankan membawa
barang tersebut. Tapi akhirnya saya diperkenankan masuk ke dalam tempat
tersebut. Dan hal yang tidak terduga, saya diperbolehkan untuk bekerja disana.
Perkerjaan yang saya
lakukan adalah menyuci genteng bekas dari tempat itu. Ukuran genteng yang
relative besar dan berat ini harus saya gosok dan cuci hingga bersih untuk
keperluan di cat ualng dan dijual kembali. Ini merupakan pertama kali saya
bekerja kasar yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya diajari mulai
dari mengabil peralatan, air, dan sabun. Kemudian diajarkan tahapan menyuci
genteng bekas tersebut hingga menggosok dengan penuh tenaga. Karena genteng
bekas ini sudah bertahun-tahun berada di atas atap, maka debu dan kotoran sudah
menyerap dan sangat lekat di permukaan genteng tersebut.
Untuk menyuci genteng
ini pun memerlukan saktu yang tidak sedikit untuk orang awam seperti saya.
Bahkan dalam 30 menit, saya hanya bisa menyuci 4 buah genteng bekas. Bahkan
tangan hingga lecet karena tergores permukaan genteng tersebut. Dengan sisa
waktu yang terbatas, saya menyelesaikan 4 buah genteng lagi dengan lebih cepat.
Dan akhirnya saya menyelesaikan total 8 genteng. Berhubung waktu sudah hampir
habis, maka saya berpamitan dan mohon untuk kembali ke lokasi awal briefing.
Dan akhirnya saya diberikan uang lima belas ribu rupiah dari pemilik usaha
tersebut. Saya mengucapkan anyak terima kasih dan mendoakan agar usaha tersebut
sukses selalu.
Saya pun kembali ke
lokasi awal briefing dengan hati yang cukup senang. Dengan setengah berlari,
saya kembali ke lokasi awal. Setelah kembali saya melihat penerima tantangan
yang lain, ada yang mendapatkan hasil yang cukup banyak dan ada pula yang tidak
mendapatkan apapun. Dan kamis semua saling bercerita pengalaman sesame penerima
tantangan tersebut. Dan akhirnya, saya lolos dalam tantangan tersebut dengan
memperoleh rezeki sebanyak tujuh belas ribu dalam 75 menit tanpa ada modal dan
barang yang bisa dijual.
Hikmah yang dapat saya
peroleh antara lain:
ü
Kita
harus selalu bersyukur kepada Tuhan atas segala kenikmatan yang kita peroleh
ü
Kita
harus membantu orang disekitar kita, baik yang kita kenal ataupun tidak
ü
Kita
tidak boleh mengeluh atas segala musibah dan cobaan yang kita terima, karena
masih banyak orang di luar sana yang tidak seberuntung kita saat ini
ü
Kita
tidak boleh merasa bahwa kita sudah lebih dari siapapun, karena masih banyak
orang di luar sana yang lebih baik dari kita
ü
Sepertinya
saya bukan tipe orang pekerja kasar, maka saya harus lebih berusaha dan lebih
bermanfaat bagi orang disekitar saya kapanpun dan dimanapun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar