Sabtu, 14 Oktober 2017

Materi Dakwah Ekonomi Syariah

Materi Dakwah Ekonomi Syariah
(Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah)

Rancang Bangun Ekonomi Syariah
Untuk memahami tujuan hidup, ada tiga hal pokok yang diperlukan:
1. Falah sebagai tujuan hidup
2. Masalah sebagai tujuan antara untuk mencapai Falah
3. Permasalahan yang mencapai Falah.
Islam merupakan kepatuhan terhadap kehendak Allah, serta taat kepada hukum dan aturannya. Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama islam sehingga tidak bisa terpisahkan dari agama islam. Dalam berbagai aspek, ekonomi islam mengikuti agama islam dalam berbagai aspek.

Metodelogi Ekonomi Islam
Metodelogi ini bertujuan untuk membantu kita mencari kebenaran dan mencapai tujuan utama ekonomi islam, yaitu Falah.
1. Konsep Rasionalitas Islam
- Setiap pelaku ekonomi bertujuan untuk mendapatkan maslahah
- Setiap pelaku ekonomi selalu berusaha untuk tidak israad dan mubazir
- Setiap pelaku ekonomi selalu berusaha untuk meminumkan risiko
- Setiap pelaku ekonomi dihadapkan pada situasi yang pasti
- Setiap pelaku ekonomi berusaha melengkapi informasi serta kelengkapannya
2. Etika dan Rasinalisme Ekonomi Islam
Ekonomi islam menjadi perilaku ekonomi yang rasional Islam, standar moral suatu perilaku ekonomi didasarkan sebagai ekonomi pada ajaran Islam, bukan sekedar nilai-nilai yang dibangun dalam kesepakatan sosial. Moralitas Islam bukan suatu batasan dalam ilmu ekonomi, tapi sebagai pilar atau patokan dalam menyusun ekonomi Islam.
3. Syariah, Fiqh, dan Ekonomi Islam
- Segala bentuk muamalah diperbolehkan kecuali yang dilarang dalam Islam
- Hanya Allah yang berhak mengharamkan suatu hal. Manusia hanya memiliki hak untuk merijtihad (menafsirkan apa yang dijelaskan dalam Quran dan sunnah)
- Sesuatu yang najis dan merusak harkat manusia dan lingkungan adalah haram
- Kerusakan harus dihilangkan atau dihindari
- Sesuatu yang menyebabkan kepada haram adalah haram
- Niat yang baik dapat membuat suatu hal yang haram menjadi halal
- Halal dan haram berlaku untuk siapapun yang muslim dan berakal
- Keharusan menentukan skala prioritas dalam mengambil keputusan
- Menghindari kerusakan lebih utama dari mencari kebaikan
- Kepentingan sosial dan luas lebih utama dari individu dan sempit
- Manfaat kecil dapat dikorbankan untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar
- Bahaya kecil dapat dikorbankan untuk menghindari bahaya yang lebih besar
4. Kerangka Metodologi Ekonomi Islam
- Kebenaran dan kebaikan, mutlak dari Allah baik yang terbentuk ayat qauliyah (dalam Quran dan sunnah) maupun kauniyah (dari alam semesta sebagai penguat).
- Metodelogi ilmu alam versus ilmu sosial, ilmu alam bersifat pasti dan didasarkan pada aturan yang ada dalam jagad raya yang sudah tertentu sifatnya (hukum Allah), sedangkan ilmu sosial dipengaruhi prosedur dan kebijakan dalam menentukan suatu keputusan dengan memproses informasi yang ada, berbeda antara setiap orang dan dapat menimbulkan masalah jika dilakukan agregasi.
- Objek Ekonomi Islam, jika perilaku yang ideal atau mendekati ideal yang diresepkan oleh Islam dapat diobservasi betapa sedikit jumlahnya, maka tetap diyakini hal ini sebagai suatu kebenaran dan sekaligus ilmu. Ekonomi Islam merupakan manifestasi ajaran Islam dalam perilaku ekonomi, baik mulai penentuan tujuan kegiatan ekonomi, sikap, analisis, maupun respon terhadap fenomena sosial. Perilaku ekonomi islam dapat dijumpai pada sekelompok masyarakat muslim maupun non muslim.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar