Kamis, 24 Mei 2012

Fase Menstruasi


Fase Menstruasi

Setelah ovulasi, sel telur meninggalkan ovarium dan ditangkap oleh fimbria dan masuk ke saluran telur atau tuba Fallopi. Telur yang masuk ke tuba Fallopi akan mengalami dua kemungkinan, yaitu dibuahi atau todak oleh sel spermatozoa. Dua hal tersebut akan berdampak pada pertumbuhan dinding rahim dan diatur oleh berbaga hormon. Bila tidak terjadi pembuahan, akan diikuti peristiwa yang dikenal dengan mentruasi atau haid. Bila terjadi pembuahan akan dikuti peristiwa kehamilan.
Peristiwa menstruasi mengalami empat fase, yaitu fase menstruasi, fase praovulasi, fase ovulasi, dan fase pascaovulasi.

1 Fase Menstruasi
Bila sel telur tidak dibuahi maka setelah berusia tertentu korpus luteum yang merupakan penghasil hormon estrogen dan progesteron menghentikan aktivitasnya. Akibatnya kadar hormon tersebut didalam darah mengalami reduksi mendadak. Peristiwa ini terjadi pada lima hari awal menstruasi.
Turunnya kadar estrogen dan progesteron secara mendadak berakibat lepasnya ovum dan robeknya endometrium yang menebal. Robek dan hancurnya endometrium menyebabkan tipisnya dinding rahim

2 Fase proavulasi
Turunnya progesteron memungkinkan hipofsis menyekresikan FSH merangsang folikel dalam ovarium untuk memproduksi hormon estrogen. Estrogen ini akan mengahambat hipofsis memproduksi LSH, tetapi memacu hipofsis memproduksi LH. Di samping itu, estrogen juga merangsang penebalan endometrium rahim

3 Fase Ovulasi
Terhentinya produksi FSH oleh hipofsis akibat pengaruh tingginya kadar estrogen, memungkinkan hipofsis memproduksi hormon LH. Hormon LH merangsang pematangan ovum dan meninggalkan folikel. Peristiwa ini disebut ovulasi. Folikel yang ditinggalkan telur akan mengerut dan berubah menjadi korpus luteum (badan berwarna kuning). Badan ini berfungsi memproduksi progesteron. Fase ini terjadi pada sekitar hari ke- 14 dari waktu mentruasi yang berkisar 24 – 35 hari (28 hari).

4 Fase Pascaovulasi
Fase ini merupakan waktu antara ovulasi dengan menstruasi berikutnya. Jadi, berlangsung dari hari ke-15 hingga hari ke-28. hormon yang berperan pada fase ini adalah progesteron dan estrogen yang dihasilkan korpus luteum.
Bila tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikans (badan berwarna putih) yang kemampuannya memproduksi estrogen dan progesteron amat rendah. Akibatnya, kadar kedua hormon ini di dalam darah menurun. Keadaan ini menyebabkan hipofsis memproduksi FSH dan selanjutnya FSH. Fase pascaovulasi akan bersambung dengan fase berikutnya, sehingga terjadilah mentrusasi. Untuk memahami fase – fase dari daur menstruasi, perhatikan Gambar 10.5!

berbeda berkumpul menjadi satu untuk mempelajari bagian / sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan sub bab mereka.


source : 
http://kamulagingapain.blogspot.com/2010/12/menstruasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar