Jumat, 01 Mei 2015

Manusia dan Keindahan

Keindahan merupakan sebuah konsep, yang baru akan bisa berkomunikasi apabila di hubungkan atau mempunyai suatu bentuk seperti, pemandangan, puisi, film, suatu seni, dsb. Keindahan bersifat universal dan tidak tergantung selera perorangan. Pada hakekatnya keindahan itu identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan memiliki nilai ekstrinsik sebagai alat untuk membantu sesuatu hal dan nilai intrinstik sebagai sifat baik yang terkandung didalamnya.
Nilai Instrinsik
Setiap objek mengandung kualitas tertentu, kualitas atau nilai demikian disebut dengan nilai intrinsik. Jadi, nilai intrinsik adalah nilai yang berdiri sendiri.
Nilai Ekstrinsik
Merupakan suatu nilai susila yang harus dihubungkan dengan hal-hal lain diluar tindakan itu yakni konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut.
Bangsa yunani berpendapat tentang arti keindahan dalam arti estetik yang disebut sebagai ‘symmetria’ untuk keindahan yang berdasarkan penglihatan semata dan ‘harmonia’ untuk keindahan yang berdasarkan pendengaran.
Keindahan Seni : Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
Keindahan Alam : Keindahan yang ada di sekitar kita, keindahan yang dapat dinikmati dengan mengamati pemandangan yang menakjubkan dari lingkungan sekitar kita.
Keindahan Moral : Keindahan yang terwujud dari sikap dan perilaku baik yang dilakukan manusia dengan ikhlas.
Keindahan Intelektual : Keindahan berdasarkan ilmu pengetahuan.
Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar alam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menukmati sesuatu yang indah.
Pengertian Estika
Estetika adalah imu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
1.       Studi mengenai fenomena estetis.
2.       Studi mengenai fenomena persepsi.
3.       Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis.
Sifat Keindahan
a.       Keindahan itu kebenaran.
b.      Keindahan itu abadi (tidak mudah dilupakan).
c.       Keindahan mempunyai daya tarik.
d.      Keindahan itu universal (tidak terikat oleh selera perseorangan).
e.      Keindahan itu wajar (apa adanya).
Fungsi Keindahan
Keindahan memiliki beberapa fungsi, yaitu  menentramkan jiwa dan menyenangkan hati, memberi nilai tambah dalam suatu penilaian,  memberi kesan baik bagi penikmatnya, dan juga memberi kepuasan.
Motivasi dalam Membentuk Keindahan
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, kemerosotan moral, perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, keagungan Tuhan, dll. Tujuannya sudah pasti dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Motivasi seniman menciptakan keindahan :
Ø  Tata nilai yang usang: tata nilai usang (seperti pingitan, kawin paksa, dll) dianggap merugikan hak manusia dan dipandang sebagai sesuatu yang buruk (tidak indah) sehingga harus digantikan dengan sesuatu yang indah.
Ø  Kemerosotan zaman: ditandai dengan tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad, terutama dari cara pemenuhan kebutuhan seksual yang tidak lagi mempertimbangkan hukum agama dan moral masyarakat. Hal buruk (tidak indah) ini di protes dalam bentuk keindahan seni seperti, lagu yang berisi keresahan masyarakat akan moral bangsa.
Ø  Penderitaan manusia: masalah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya.
Ø  Keagungan Tuhan: Keagungan Tuhan dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan yang diciptakan manusia tidak akan pernah menyaingi keindahan ciptaan-Nya.

Pengertian Renungan
Renungan adalah berfikir dengan baik, fokus, dan terpaku pada pemikiran yang ada di benak masing-masing, tentang perbuatan manusia dan kehidupannya.

Teori renungan dalam penciptaan seni :
Teori Pengungkapan : “Art is an expression of human feeling” (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ini adalah Benedeto Croce (1886-1952).
Teori Metafisik : Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.Tokoh teori ini adalah Plato.
Teori Psikologis : Seni merupakan semacam permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan (teori permainan). Dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).


Keserasian

Keserasian artinya cocok, selaras, seimbang, tidak berat sebelah, tidak lebih atau kurang. Suatu benda tidak dapat dikatakan serasi apabila benda tersebut tidak memiliki pembanding. Jadi, erat kaitannya anatara serasi dan pasangan.

Keindahan adalah suatu kumpuan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan diantara benda tersebut dengan si pengamat.
Keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast).

Teori Objektif dan Teori Subjektif  :
a.       Teori Objektif : keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan. Pendukung teori ini Plato, Hegel.
b.      Teori Subjektif : ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung teori ini Henry Home, Earlof Shaffesburry.
Teori Perimbangan

Keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar